KETERAMPILAM MIKRO DALAM ASPEK – ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA

Posted: December 22, 2013 in Bahasa indonesia, tugas Kuliah

KETERAMPILAM MIKRO DALAM ASPEK – ASPEK KETERAMPILAN BERBAHASA

 A.  KETERAMPILAN MENYIMAK

Menyimak merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat reseptif. Ada dua jenis situasi menyimak yaitu:

  1. secara interaktif yakni seseorang yang menjadi penyimak melakukan tatap muka secara langsung atau tidak akan tetapi dapat melakukan timbal balik kepada pemberi pesan, dengan kata lain penerima pesan dapat meminta penjelasan kepada pemberi pesan apabila pesan yang ia terima kurang jelas. misalnya berbicara melalui telepon.
  2. secara noninteraktif yakni seseorang yang menjadi penyimak tidak melakukan tatap muka secara langsung dengan pemberi pesan dan tidak dapat melakukan timbal balik dalam hal ini penerima pesan tidak dapat meminta penjelasan kepada pemberi pesan apabila tidak paham dengan pesan yang di sampaikan. misalnya mendengarkan radio, menonton TV, khotbah dll.

Keterampilan mikro dalam menyimak yang harus dikuasai pendengar:

  1. Menyimpan/mengingat unsur bahasa yang didengar menggunakan daya ingat jangka pendek(short-term memory)
  2. berupaya membedakan bunyi-bunyi yang membedakan arti dalam bahasa target
  3. menyadari adanya bentuk-bentuk tekanan dan nada, warna suara, intonasi, dan adanya reduksi bentuk-bentuk kata
  4. membedakan dan memahami arti kata-kata yang yang didengar
  5. mengenal bentuk-bentuk kata khusus
  6. mendeteksi kata-kata kunci yang mengidentifikasi topik dan gagasan
  7. menebak makna dari konteks
  8. mengenal kelas-kelas kata(gramatical word classes)
  9. menyadari bentuk-bentuk dasar sintaksis
  10. mengenal oerangkat-perangkat kohesif
  11. mendeteksi unsur-unsur kalimat seperti subjek, predikat, objek, preposisi, dan unsur-unsur lainnya

B.  KETERAMPILAN BERBICARA

Berbicara merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif. Ada tiga jenis situasi menyimak yaitu:

  1. secara interaktif atau secara langsung misalnya tatap muka langsung atau melalui telepon.
  2. secara semiinteraktif misalnya pada saat berpidato langsung.
  3. secara noninteraktif yakni secara tidak langsung misalnya pidato di televisi-televisi atau radio.

Keterampilan mikro dalam berbicara yang harus dimiliki pembicara yaitu:

  1. mengucapkan bunyi-bunyi secara jelas
  2. menggunakan tekanan dan nada serta intonasi yang jelas dan tepat
  3. menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pemilihan kata yang tepat
  4. menggunakan register/ragam bahasa yang sesuai terhadap situasi komunikasi
  5. berupaya agar kalimat-kalimat utama jelas bagi pendengar
  6. berupaya mengemukakan ide-ide atau informasi tambahan guna menjelaskan ide-ide utama
  7. berupaya agar wacana berpautan secara selaras sehingga pendengar mudah mengikuti pembicaraan

C.  KETERAMPILAN MEMBACA

Membaca merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif.

Keterampilan mikro dalam membaca yang harus dimiliki pembaca

  1. Mengenal sistem tulisan yang digunakan
  2. mengenal kosakata
  3. menentukan kata kunci
  4. menentukan makna-makna kata
  5. menentukan konstituen-konstituen dalam kalimat, seperti subjek, predikat, objek, dan preposisi
  6. mengenal kelas kata gramatikal : kata benda, kata sifat dsb.
  7. mengenal bentuk-bentuk dasar sintaksis
  8. merekonstruksi dan menyimpulkan situasi, tujuan, dan partisipan
  9. menggunakan perangkat kohesif leksikal dan gramatikal guna menarik kesimpulan-kesimpulan
  10. menggunakan pengetahuan dan perangkat-perangkat kohesif leksikal
  11. membedakan ide utama dari detail-detail yang disajikan
  12. menggunakan strategi membaca berbeda terhadap tujuan berbeda

D.  KETERAMPILAN MENULIS

Menulis merupakan jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat produktif.

Keterampilan mikro dalam menulis yang diperlukan penulis yaitu:

  1. menggunakan ortografi dengan benar, termasuk penggunaan ejaan
  2. memilih kata yang tepat
  3. menggunakan bentuk kata dengan benar
  4. menggunakan kata-kata dengan benar
  5. menggunakan struktur kalimat dengan tepat dan jelas bagi pembaca
  6. memilih genre tulisan yang tepat sesuai dengan pembaca yang dituju
  7. mengupayakan ide-ide atau informasi utama didukung secara jelas oleh ide-ide atau informasi tambahan
  8. mengupayakan terciptanya paragraf dan keseluruhan tulisan koheren sehingga pembaca lebih mudah mengikuti jalannya pikiran atau informasi yang disajikan
  9. membuat dugaan seberapa banyak pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca, sasaran mengenai subjek yang ditulis dan membuat asumsi mengenai hal-hal yang belum mereka ketahui dan penting untuk ditulis

Sunarti dan Deri Anggraini. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.

Leave a comment